logo Kompas.id
NusantaraTerbuka, Peluang Pengembangan ...
Iklan

Terbuka, Peluang Pengembangan Kawasan Selatan Jatim

Kawasan selatan Jawa Timur masih tertinggal dibandingkan dengan utara. Tanpa terobosan dan keberanian, kawasan selatan sulit berkembang. Kawasan selatan Jatim punya potensi luar biasa, terutama pariwisata alam.

Oleh
(WER/BRO) Defri Werdiono/Ambrosius Harto Manumoyoso
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TuqXyP08eMDthrJiwLTn75UMUp8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FBincang-Kompas-Surabaya_88021575_1583858460.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbicara dalam acara Bincang Kompas bertema ”Pengembangan Kawasan Selatan Jawa Timur”‚ Selasa (10/3/2020), di Grha Kadin Jatim, Surabaya. Hadir pula sebagai narasumber Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas; Kepala Bappeda Jatim Rudy Ermawan Yulianto; Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto; Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim Harmanta; pengamat kawasan Hadi Prasetyo; serta pengamat ekonomi Universitas Airlangga, Imron Mawardi.

SURABAYA, KOMPAS — Kawasan selatan Jawa Timur masih tertinggal dibandingkan dengan utara. Para bupati di kawasan selatan perlu kerja keras, fokus, dan kreatif untuk mempercepat pembangunan. Tanpa terobosan dan keberanian, kawasan selatan sulit berkembang. Kawasan selatan Jatim punya potensi luar biasa, terutama dari sisi pariwisata alam.

Karena tertinggal dari utara, pemerintah mencanangkan pembangunan jalan lintas selatan (JLS) pada 2002. Setelah 18 tahun berjalan, pembangunan JLS sepanjang 685 kilometer (km) baru terwujud 404 km atau 59 persen. Pembangunan JLS begitu lambat sehingga diterbitkan Peraturan Presiden No 80/2019 tentang percepatan pembangunan di Jatim, salah satunya mencakup kawasan selatan.

Editor:
Bagikan