logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSarang Walet Masuk AS
Iklan

Sarang Walet Masuk AS

Indonesia menguasai 80 persen produksi sarang walet. Pasar ekspor pun meluas dari China hingga Amerika Serikat. Wabah Covid-19 turut meningkatkan permintaan pasar global.

Oleh
NIKSON SINAGA/ISMAIL ZAKARIA/Machradin Wahyudi Ritonga
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/g1d1Kqwr8eU9UPVdUxe7t86eQss=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FPara-Pekerja-Mengolah-Sarang-Burung-Walet_88021524_1583858149.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Para pekerja PT Ori Ginalnest Indonesia mengolah sarang burung walet di Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (10/3/2020). Sarang walet yang harganya di pasar dunia mencapai 2.200 dollar AS (Rp 30 juta) per kilogram merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Permintaan makanan bernilai gizi tinggi itu pun meningkat di tengah merebaknya virus korona tipe baru karena dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

MEDAN, KOMPAS β€” Setelah menguasai pasar China, sarang walet Indonesia kini mulai masuk pasar Amerika Serikat. Permintaan dari China pun melonjak di tengah merebaknya wabah Covid-19 karena sarang walet bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan paru.

”Hari ini Sumatera Utara ekspor perdana sarang burung walet ke AS. Pasar sarang walet kini semakin luas dan 80 persen produksi di seluruh dunia dikuasai Indonesia,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Sabrina saat melepas ekspor sarang walet PT Ori Ginalnest Indonesia di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Selasa (10/3/2020).

Editor:
Bagikan