logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊGerai Maritim, Hampa dan Sunyi...
Iklan

Gerai Maritim, Hampa dan Sunyi di Tengah Kebun

Gerai Maritim yang dibangun untuk mendukung program tol laut belum juga berfungsi. Bangunan bernilai miliaran rupiah ini belum dirasakan dampaknya oleh warga meski telah berjalan lima tahun.

Oleh
Saiful Rijal Yunus
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/S51glFHcT3nyfnely0mQgp_u2k8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FBangunan-Gerai-Maritim_87995459_1583773490.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Bangunan Gerai Maritim di Wangi-Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, terlihat tidak terurus dan belum difungsikan, Kamis (5/3/2020). Gerai Maritim yang mangkrak ini belum berkontribusi apa pun untuk menunjang program tol laut.

Nama bangunan pendukung program tol laut ini mentereng: Gerai Maritim. Namun, lokasinya yang di antara kebun-kebun warga, tak pernah berfungsi, membuat bangunan senilai miliaran rupiah ini terkesan sia-sia. Bangunan ini serupa wajah kelam program tol laut yang belum dirasakan dampaknya oleh warga meski telah berjalan lima tahun.

Tersembunyi di rimbunnya pohon kelapa, mete, dan tanaman lainnya, sebuah bangunan bercat putih, dengan atap biru, berdiri sekitar 30 meter dari jalan aspal. Tanaman merambat mulai menutup jalan beton selebar 3 meter. Lampu depan bangunan masih menyala meski waktu telah menunjukkan pukul 09.20 Wita, Kamis (5/3/2020). Berjalan menuju bangunan ini serasa berada di acara uji nyali.

Editor:
Bagikan