logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPertaruhan Masa Depan ...
Iklan

Pertaruhan Masa Depan Anak-anak Negeri

Kemiskinan masih membelenggu sebagian besar warga eks pengungsi Timtim salah satunya berdampak pada pemenuhan hak-hak anaknya dalam mengakses pendidikan.

Oleh
Kornelis Kewa Ama/Frans Pati Herin/Nobertus Arya Dwiangga Martiar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LYhHVyE4_0u1x9_cqir5HYSDcM0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FEks-Pengungsi-Timor-Timur_87608637_1582646539.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Seorang anak makan nasi putih di perumahan eks pengungsi Timor Timur di Oebelo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/2/2020). Hidup di bawah garis kemiskinan menyebabkan gizi anak tidak terpenuhi.

KUPANG, KOMPAS β€” Penghapusan status pengungsi pada 2005 tidak serta-merta menghapus tanggung jawab pemerintah untuk menuntaskan persoalan warga eks pengungsi Timor Timur yang masih menggantung. Di luar problem ketiadaan rumah layak huni dan lahan, masa depan ribuan anak-anak warga eks pengungsi Timtim sepatutnya diperhatikan.

Kemiskinan yang masih membelenggu sebagian besar warga eks pengungsi Timtim salah satunya berdampak pada pemenuhan hak-hak anaknya dalam mengakses pendidikan. Anak-anak yang turut mengungsi pada 1999 itu rata-rata tidak bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi karena kondisi politik, sosial, ataupun ekonomi yang tidak mendukung.

Editor:
Bagikan