Enam Bulan Berjuang Sendiri Tanpa Pendampingan
Sentra peternakan babi di Desa Helvetia, berjarak kurang dari 10 menit dari kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut. Enam bulan terpuruk karena demam babi Afrika dan belum ada solusi yang diberikan petugas.
Jumat (21/2/2020) siang, suasana di sentra peternakan babi di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sepi. Kandang-kandang babi di desa itu kosong. Ampas ubi dalam karung goni pakan campuran babi menumpuk tinggi hingga membusuk. Puluhan mobil pikap milik tauke diparkir di depan rumah. Warung pun tutup. Kondisi itu kontras dengan suasana desa sebelum wabah demam babi afrika (african swine fever/ASF) merebak sejak September 2019.
Perekonomian di desa perbatasan dengan Kota Medan itu digerakkan lebih dari 700 rumah tangga peternak babi. Kini, mereka terpuruk. Sebagian besar babi mati diserang virus ASF. Jurtini boru Siahaan (55) siang itu sibuk memasak pakan ternaknya yang tersisa. Pada September-Oktober 2019, 30 babinya mati terjangkit ASF. โSeharusnya saya jual saat Natal dan Tahun Baru,โ katanya.