logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPengamanan Tanpa Pandang Bulu ...
Iklan

Pengamanan Tanpa Pandang Bulu di Sulawesi Utara

Pertarungan keras antarcalon serta politik identitas di masyarakat berpotensi menjadi penyebab kerawanan gangguan keamanan di sejumlah daerah di Sulawesi Utara selama Pilkada 2020.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/prdIF71BE8fGFDgXfnJ4GrEB0sg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2FCF0F6F7E-402C-409B-BBF0-BE4ADF82148F_1556339046.jpeg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Pemilih mencelupkan jari kelingkingnya ke botol tinta setelah selesai memilih di TPS 17 Malalayang I Timur, Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, dalam pemungutan suara ulang Pemilu 2019, Sabtu (27/4/2019).

MANADO, KOMPAS β€” Pertarungan keras antarcalon serta politik identitas di masyarakat berpotensi menjadi penyebab kerawanan gangguan keamanan di sejumlah daerah di Sulawesi Utara selama Pemilihan Kepala Daerah 2020. Meski begitu, kepolisian akan mengamankan semua wilayah yang menyelenggarakan pilkada tanpa pandang bulu.

Sulawesi Utara menempati peringkat kedua dari sembilan daerah yang ditetapkan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai daerah rawan dengan nilai 38,09 pada akhir Januari 2020 lalu. Sulut bertengger di antara Sulawesi Tengah (55,72) dan Kalimantan Selatan (37,12).

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan