logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDua Dekade Hidup di Kamp...
Iklan

Dua Dekade Hidup di Kamp Pengungsian

Dua dekade setelah Timor Timur lepas dari Indonesia, nestapa kemiskinan masih melingkupi sebagian warga pengungsi eks Timor Timur yang memilih tetap menjadi WNI.

Oleh
Kornelis Kewa Ama/Fransiskus Pati Herin/Dionisius Reynaldo Triwibowo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/e75t2G3dYmPK1wT-RwX-i6ZLiNU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200223_ENGLISH-PENGUNGSI-TIMOR-LESTE_C_web_1582468485.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Kamp pengungsian di Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (15/2/2020). Warga eks Timor Timur prointegrasi menempati kamp itu sejak 4 September 1999. Lokasi itu berada sekitar 30 kilometer dari Kota Kupang.

KUPANG, KOMPAS β€” Kendati status pengungsi sudah dihapus sejak 2002, banyak warga pengungsi eks Timor Timur masih tinggal di kamp pengungsian. Mereka belum mendapat rumah ataupun akses tanah yang menjadi modal untuk memperoleh penghidupan yang layak. Kemiskinan masih mendera sejak 20 tahun memilih bergabung dengan Indonesia pascapenentuan pendapat 30 Agustus 1999.

Penelusuran Kompas sepanjang pekan lalu, sebanyak 358 keluarga yang meliputi lebih dari 1.000 jiwa masih menempati Kamp Tuapukan di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Editor:
Bagikan