logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBerkalang Duka di Hari Bahagia
Iklan

Berkalang Duka di Hari Bahagia

Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka semestinya mengasyikkan bagi pembentukan karakter anak. Namun, di Sungai Sempor, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kegiatan kepanduan itu justru berujung getir dan duka.

Oleh
Haris Firdaus/Nino C Anugrahanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5_1CzDIYDjdwvmeULglnlvRr6iM=/1024x690/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FDSC06368_1582381497.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Suasana doa bersama yang digelar anggota Pramuka Penggalang Gugus Depan SMP Tunas Hidup Harapan Kita, Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2020). Acara tersebut digelar untuk mendoakan anggota Pramuka SMP Negeri 1 Turi, Sleman, DI Yogyakarta, yang hanyut dalam kegiatan susur sungai, Jumat (21/2/2020), di Sungai Sempor, Sleman.

Sumarno (76) tidak kuasa menahan tangis memandangi pusara sang cucu, Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah, Sabtu (22/2/2020). Tepat pada hari ulang tahun ke-13 Khoirunnisa, yang seharusnya berlimpah bahagia, ia dan keluarganya mesti berkalang duka. Cucunya itu terseret arus Sungai Sempor saat kegiatan Pramuka, Jumat (21/2), dan ditemukan meninggal. Pada hari kelahirannya, Khoirunnisa dimakamkan tak jauh dari rumahnya di Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Sleman. Isak tangis mengiringi kepergian remaja itu untuk selamanya.

Sumarno mengatakan, pada hari ulang tahun cucunya itu, anggota keluarga besarnya berencana berkumpul dan membuat perayaan sederhana. ”Hari ini, Khoirunnisa berulang tahun. Rencananya mau kumpul-kumpul, tetapi malah begini,” ujarnya.

Editor:
Bagikan