Pengawasan Tak Jelas Jadi Celah Menurunkan Kualitas Rumah Penyintas
Pengawasan teknis yang tak jelas membuka peluang adanya pengerjaan rumah atau hunian tetap tak berspesifikasi tahan gempa dalam program rekonstruksi pascagempa di Sulawesi Tengah.
PALU, KOMPAS β Pengawasan teknis yang tak jelas membuka peluang adanya pengerjaan rumah atau hunian tetap tak berspesifikasi tahan gempa dalam program rekonstruksi pascagempa di Sulawesi Tengah. Evaluasi diperlukan karena masih banyak rumah yang perlu diperbaiki dengan skema dana stimulan Rp 50 juta.
Sebelumnya, dalam inspeksi yang dilakukan tim gabungan Komando Resor 132/Tadulako, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Rabu (19/2/2020), ditemukan pengerjaan rumah atau hunian tetap yang tak memenuhi standar tahan gempa. Ditemukan jarak antarbehel pada besi untuk tiang rumah lebih dari 60 sentimeter (cm). Padahal, seharusnya jaraknya hanya 15 cm.