logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSewa-menyewa Lahan Sawah Belum...
Iklan

Sewa-menyewa Lahan Sawah Belum Jelas, Warga Meminta Ganti Rugi

Pembangunan kereta cepat Bandung-Jakarta di ruas Purwakarta diprotes sejumlah petani di Desa Depok karena lahan sawah mereka tertimbun material sebelum ada kesepakatan harga sewa.

Oleh
MELATI MEWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sb6VlLTTioYBiPaDEAy5pmNHfxU=/1024x750/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FWhatsApp-Image-2020-02-19-at-17.08.48_1582112398.jpeg
KOMPAS/MELATI MEWANGI

Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kiri) digandeng petani di Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (19/2/2020), untuk melihat sawah milik petani yang terdampak proyek kereta cepat. Lebih dari lima hektar sawah dan 20 petani terdampak.

PURWAKARTA, KOMPAS β€” Sejumlah petani mengeluhkan sawah garapannya di Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, tertimbun tanah galian akibat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Mereka meminta ganti rugi sesuai kerusakan yang terjadi.

Pantauan Rabu (19/2/2020), bongkahan batu besar dan tumpukan tanah tersebar di beberapa titik ruas area yang dulunya sawah. Suara gemuruh dua alat berat yang dijalankan terdengar saat memindahkan tanah galian. Di lokasi bawah alat-alat berat itu terdapat petak-petak sawah yang belum ditanami.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan