logo Kompas.id
NusantaraPerajin Tenun di Tegal Sulit...
Iklan

Perajin Tenun di Tegal Sulit Penuhi Permintaan Ekspor

Pengusaha sarung tenun di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sulit memenuhi permintaan ekspor. Minimnya minat masyarakat menjadi petenun menjadi salah satu kendala utama.

Oleh
KRISTI UTAMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Sptl6xQivQgWmPI4PYLt0x_hJes=/1024x701/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FDSC06231_1582118059.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Bupati Tegal Umi Azizah melihat kain tenun yang diproduksi menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) di Pondok Pesantren Dar-Alqur’an Al Islami, Desa Yamansari, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Rabu (19/2/2020).

SLAWI, KOMPAS — Pengusaha sarung tenun di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sulit memenuhi permintaan ekspor. Minimnya minat masyarakat menjadi petenun menjadi salah satu kendala utama.

Saat ini, ada sekitar 10.000 unit alat tenun bukan mesin (ATBM) di Kabupaten Tegal. Dari jumlah itu, hanya separuhnya yang digunakan untuk proses produksi. Padahal, pengusaha tenun ATBM di Tegal mendapatkan pesanan hingga 10.000 lembar tenun per bulan dari Afrika Selatan, Somalia, Kenya, Etiopia, Arab Saudi, dan Dubai. Namun, kemampuan produksi baru sekitar 3.000 lembar tenun per bulan.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan