logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บKalimantan Butuh Percepatan...
Iklan

Kalimantan Butuh Percepatan Pembangunan

Kalimantan penghasil sawit, yang hampir tidak mendapatkan apa-apa kecuali dari Pajak Bumi dan Bangunan. Hal itu diharap jadi perhatian karena daerah membangun jalan dan menjaga lingkungan, tetapi tidak mendapat apa-apa.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VJPRA8R469tQHd9A2wnBD2H2UuI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FIMG_3787_1582108701.jpg
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (batik merah) menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Kalimantan di Pontianak, Rabu (19/2/2020). Dalam kegiatan itu, didorong percepatan pembangunan di Kalimantan.

PONTIANAK, KOMPAS โ€” Kalimantan kaya akan potensi ekonomi berbasis sumber daya alam. Namun, tantangan masih menghadang, antara lain Indeks Pembangunan Manusia di beberapa provinsi yang masih di bawah rata-rata nasional serta ketersediaan energi yang masih perlu pasokan dari Malaysia. Kalimantan memerlukan percepatan pembangunan.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji selaku Koordinator Forum Kerja Sama Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Kalimantan, Rabu (19/2/2020), menuturkan, wilayah Kalimantan  luas. Selain itu, juga memiliki wilayah perbatasan dengan Malaysia terpanjang dibandingkan dengan kawasan lain di Indonesia, yaitu tepatnya di Kalimantan Barat sepanjang 972 kilometer.

Editor:
nelitriana
Bagikan