logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKonservasi Orangutan di...
Iklan

Konservasi Orangutan di Habitat Alami Masih Rendah

Upaya konservasi orangutan terus dilakukan untuk menyelamatkannya dari penurunan populasi dan kepunahan. Konservasi di luar habitat alami menjadi salah satu pilihan untuk menyelamatkan satwa itu.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Cpu1sV85-6WeENf3OBfz772h6MM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200110NSA02_1578638354.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Dua bayi orangutan berusia 1 dan 2 tahun ditempatkan di kandang besi di kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/1/2020).

MEDAN, KOMPAS β€” Upaya konservasi orangutan terus dilakukan untuk menyelamatkannya dari penurunan populasi dan kepunahan. Namun, ancaman terhadap populasi orangutan masih terus meningkat sehingga proyeksi keberlanjutan hidupnya di habitat alami masih rendah. Konservasi di luar habitat alami menjadi salah satu pilihan untuk menyelamatkan satwa itu.

Direktur Konservasi Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) M Yakob Ishadamy, di Medan, Selasa (18/2/2020), mengatakan, upaya konservasi yang paling penting dilakukan adalah mengurangi ancaman di habitat alami. ”Hingga kini, orangutan sumatera dan orangutan tapanuli masih terus mengalami ancaman akibat kerusakan dan fragmentasi habitat, perburuan, serta perdagangan satwa ilegal,” katanya.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan