logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSepatu Jebol Si Kurir Sabu
Iklan

Sepatu Jebol Si Kurir Sabu

Tipu muslihat para kurir narkoba untuk mengelabui pengawasan seperti tak ada habisnya. Namun, tak ada kejahatan yang sempurna.

Oleh
Videlis Jemali
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qyDwZ5Gk3VZtlF-qB9z_LFxDIOs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F532fa7ba-e861-4b1f-9f58-7ae35d39ea4b_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Dodi Irawan (27), tersangka kurir sabu seberat 1 kilogram, dihadirkan dalam konferensi pers pengungkapan kasus di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (12/2/2020).

Dodi Irawan (27) lebih banyak menunduk. Matanya terus berkedip-kedip. Ia berdiri agak miring dengan sandaran utama badan di kaki kiri. Di menit-menit awal, ia masih kuat menatap lurus ke sorotan kamera meskipun tatapan matanya sendu. Barangkali, ia sedang meratapi nasibnya yang tak seindah bayangan.

”Saya butuh uang,” ujarnya saat ditanya sebelum digelandang ke jeruji tahanan di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (12/2/2020), seusai konferensi pers pengungkapan kasus. Dodi sehari-hari adalah tukang ojek di Palembang, Sumatera Selatan. Ia sudah berkeluarga dengan satu anak.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan