logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPenyuluhan dan Kepemimpinan di...
Iklan

Penyuluhan dan Kepemimpinan di Kelompok Tani Jadi Kunci

Masih rendahnya tingkat pemanfaatan Kartu Tani di Jawa Tengah, antara lain, karena mayoritas petani berusia di atas 50 tahun dan telanjur terbiasa dengan cara-cara manual. Penyuluhan tentang manfaat kartu mendesak.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Nta5YUs3uBQGQxWeuTeXQE7DQZ4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200209dit-Kartu-Tani-di-Demak-5_1581259938.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah, Desa Karangasem, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Achmadi (52) mencontohkan transaksi dengan Kartu Tani, Minggu (9/2/2020). Kartu Tani, yang dibagikan mulai 2018, dapat dimanfaatkan antara lain untuk membeli pupuk bersubsidi. Sosialisasi diupayakan agar manfaatnya lebih dirasakan petani.

UNGARAN, KOMPAS β€” Masih rendahnya tingkat pemanfaatan Kartu Tani di Jawa Tengah, antara lain, karena mayoritas petani berusia di atas 50 tahun dan telanjur terbiasa dengan cara-cara manual. Penyuluhan manfaat kartu serta inisiasi gerakan dari ketua kelompok tani pun menjadi kunci keberhasilan.

Di Jateng, program Kartu Tani dimulai pada 2018 dengan menggunakan kartu Bank BRI. Kartu itu dapat membaca alokasi pupuk bersubsidi serta transaksi yang menggunakan mesin electronic data capture (EDC). Namun, dari 2,6 juta petani yang telah menerima kartu tersebut, tingkat penggunaannya baru 20,1 persen.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan