logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKetika Perpustakaan Desa...
Iklan

Ketika Perpustakaan Desa Beradu dengan Gawai

Suasana perpustakaan berukuran 6 meter x 12 meter terlihat sepi. Ribuan buku masih tertata di rak yang dibungkus oleh terpal.

Oleh
DEFRI WERDIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9WEd4TB1MJnHz5AS2_QkCWkdg_E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FPerpustakaan-Anak-Bangsa_87200750_1581354634.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Siswa madrasah ibtidaiyah dan warga tengah membaca di Perpustakaan Anak Bangsa, Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, awal April lalu. Perpustakaan yang berada di tengah desa itu berdiri 19 tahun lalu dan memiliki koleksi 58.000 eksemplar buku.

Jarum jam hampir menunjukkan pukul 11.30, tetapi suasana di sekitar Perpustakaan Anak Bangsa, Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (3/2/2020), masih terasa sejuk. Renovasi atap membuat aktivitas perpustakaan tidak seramai biasanya. Hanya ada pembaca mengembalikan buku.

Suasana perpustakaan berukuran 6 meter x 12 meter terlihat sepi. Pendiri perpustakaan, Eko Cahyono (40), memutuskan menutup sementara perpustakaannya selama masa tukang memperbaiki atap, sejak Desember 2019. Atap ruang perpustakaan yang ada di tengah desa yang sebelumnya berbahan genteng itu diganti spandek.

Editor:
Bagikan