logo Kompas.id
NusantaraAhli Satwa Australia Bantu...
Iklan

Ahli Satwa Australia Bantu Penyelamatan Buaya di Palu

Buaya muara yang terjerat atau ”berkalung” ban terdeteksi pada pertengahan 2016 di Sungai Palu. Waktu itu dengan postur tubuh masih kecil, ban agak longgar menjerat leher buaya.

Oleh
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3imFTTJCV91Ppsmxa4WBaH5r6EQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fa92874c1-5f7d-4fd6-b908-e8f5d853ffe9_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulteng berusaha menyelamatkan buaya muara terjerat ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulteng, Kamis (6/2/2020). Operasi tiga akhir pekan lalu tak membuahkan hasil.

PALU, KOMPAS - Dua ahli satwa liar asal Australia akan membantu Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah dalam penyelamatan buaya muara yang terjerat ban. Keterlibatan mereka diyakini mempercepat penyelamatan satwa liar dilindungi itu.

Dua ahli satwa liar, Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson, merupakan pengasuh acara Outback Wranglet di National Geographic Wild. Mereka mengobservasi singkat situasi muara Sungai Palu, habitat buaya muara (Crocodylos porosus), Minggu (9/2/2020). Matthew lantas berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sementara Chris menunggu di Palu. Tim mulai bekerja hari ini.

Editor:
Bagikan