logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDemam Babi Afrika Merebak di...
Iklan

Demam Babi Afrika Merebak di Bali

Sejak Desember 2019 sampai Januari 2020, setidaknya 888 babi mati di Bali. Hasil uji laboratorium menunjukkan, babi yang mati positif terjangkit virus demam babi afrika.

Oleh
Ayu Sulistyowati / NIkson Sinaga/Zulkarnaini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gKhaNEgmszk0Sg5r7OL7-bk3N4k=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FIMG_20200204_194439_094_1580817011.jpg
KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Selasa (4/2/2020), membantu menyemprotkan disinfektan ke kandang babi milik peternak. Penyemprotan ini bagian dari upaya pencegahan dan penyebaran wabah demam babi afrika (ASF) yang positif berjangkit di Bali.

DENPASAR, KOMPAS β€” Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali menyatakan, ratusan babi yang mati sejak Desember 2019 hingga akhir Januari 2020 positif terjangkit demam babi afrika (african swine fever/ASF). Wabah ini merebak di enam dari sembilan kabupaten/kota di Bali.

Kematian babi secara mendadak dilaporkan di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, Karangasem, dan Bangli. Sementara dari Kabupaten Jembrana, Klungkung, dan Buleleng belum ada laporan.

Editor:
Bagikan