logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAktivitas Ekonomi Penyintas...
Iklan

Aktivitas Ekonomi Penyintas Banjir Bandang Tapanuli Tengah Mulai Hidup Kembali

Penyintas banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mulai beraktivitas meski infrastruktur jalan masih terputus, Sabtu (1/2/2020). Mereka juga meminta pemerintah menghentikan pembalakan liar di sana.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6VfmUKqQlQjJkbDnZ1CrXUFYM98=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FIMG_1123_1580554508.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Warga melintas dari badan sungai untuk menghindari jalan yang tertimbun batang kayu dan lumpur di Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (1/2/2020). Pada hari ke-5 pascabanjir bandang, empat dari sembilan titik yang putus sudah bisa dilalui kendaraan secara darurat.

TAPANULI TENGAH, KOMPAS β€” Penyintas banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mulai beraktivitas meski infrastruktur jalan masih terputus, Sabtu (1/2/2020). Mereka berjalan kaki dan mengendarai sepeda motor di badan anak Sungai Sirahar untuk menghindari jalan provinsi yang masih terputus di Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi.

Sebelumnya, banjir bandang menghantam enam kecamatan di Tapanuli Tengah, Selasa (28/1/2020) malam. Dua kecamatan terdampak paling parah adalah Andam Dewi dan Barus. Enam rumah di Andam Dewi hanyut dan 82 rusak ringan. Di Barus, lebih dari 700 rumah terendam lumpur banjir bandang. Sembilan orang meninggal akibat banjir bandang di dua kecamatan itu.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan