BANJIR BANDANG
Empat Titik Jalan Masih Putus Akibat Banjir Bandang di Tapanuli Tengah
Pembukaan jalan menuju desa yang terisolasi akibat banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, belum bisa dilakukan hingga Kamis (30/1/2020). Evakuasi korban masih menjadi fokus utama.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200130NSA14_1580393343.jpg)
Warga melintas di jalan yang ditimbun secara darurat di Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (30/1/2020). Banjir bandang membuat lebih dari 700 rumah rusak dan lima titik jalan yang menghubungkan Tapanuli Tengah dengan Humbang Hasundutan masih terputus karena longsor dan tertimbun material banjir bandang.
TAPANULI TENGAH, KOMPAS – Pembukaan jalan menuju desa yang terisolasi akibat banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, belum bisa dilakukan hingga Kamis (30/1/2020). Selain pembukaan jalan, penanganan dampak banjir bandang pada hari ketiga masih fokus mencari korban hilang, menyalurkan bantuan kebutuhan dasar, dan membersihkan rumah warga.
Pantauan Kompas, satu alat berat bekerja membuka jalan menuju Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi. Jalan yang longsor sepanjang 100 meter pun berhasil ditimbun dengan bebatuan di sungai dan bisa dilalui secara darurat pada Kamis sore. Namun, masih ada empat titik lainnya yang terputus karena tertimbun lumpur dan longsor akibat banjir bandang.