logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊInfrastruktur Pengendali...
Iklan

Infrastruktur Pengendali Banjir di Bandung Belum Optimal

Pemerintah telah membangun sejumlah infrastruktur untuk mengendalikan banjir di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Jawa Barat. Namun, infrastruktur tersebut belum optimal mengurangi dampak banjir.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nlz8xNTQQ9gzYPei854SrzkaATw=/1024x646/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200126TAM-01_1580046019.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Warga berjalan kaki menerobos banjir di Jalan Raya Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/1/2020). Banjir akibat luapan Sungai Citarik dan Cikeruh itu membuat lalu lintas di ruas jalan Gedebage, Kota Bandung, menuju Majalaya, Kabupaten Bandung, lumpuh.

BANDUNG, KOMPAS – Kendati sejumlah infrastruktur seperti kolam retensi, terowongan air, dan tol air telah dibangun untuk mengendalikan banjir di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Jawa Barat, tetapi banjir besar tiga hari terakhir tetap terjadi. Hal ini mengindikasikan infrastruktur tersebut belum optimal mengurangi dampak banjir.

Banjir merendam ribuan rumah di Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot, Majalaya, dan Rancaekek di Kabupaten Bandung serta Kecamatan Gedebage di Kota Bandung, Minggu (26/1/2020). Banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan, di antaranya Jalan Raya Sapan, Jalan Raya Banjaran, Jalan Raya Dayeuhkolot, Jalan Andir-Katapang, dan Jalan Anggadireja.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan