logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊWaspadai Penipu Berkedok...
Iklan

Waspadai Penipu Berkedok Polisi melalui Sambungan Telepon

Kasus penipuan melalui sambungan telepon dengan mencatut nama keluarga bukan sekali-dua kali. Pelaku sering mengelabui korban dengan mengatakan bahwa anaknya ditangkap polisi atau terluka dan dirawat di rumah sakit.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Rd83lpQptpDT88XyifhWm2FTaPQ=/1024x679/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2Fkompas_tark_20034925_95_0.jpeg
Kompas

Ilustrasi. Sejumlah barang bukti kasus penipuan melalui layanan pesan singkat (SMS) diperlihatkan polisi saat pengungkapan kasus tersebut di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/11/2015). Penipuan tersebut dilakukan sindikat yang melibatkan 30 tersangka dengan mengaku sebagai pejabat negara atau polisi.

Ramsiah, orangtua Imam, salah seorang karyawan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (16/12/2019), panik bukan main. Dari balik sambungan telepon, seorang pria bernama Pranji Imanuel Surbakti mengabarkan bahwa Imam bersama temannya diciduk polisi karena membawa obat-obatan terlarang.

Pranji, mengaku sebagai anggota Kepolisian Sektor Cengkareng, Jakarta Barat. Dia mengatakan, Imam dan rekannya, yang disebutkan bernama Rifki, bisa dilepaskan jika Ramsiah mengirim sejumlah uang.

Editor:
hamzirwan
Bagikan