logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊWabah Kolera Babi Pukul...
Iklan

Wabah Kolera Babi Pukul Peternakan Rakyat di Sumut

Marni boru Sitohang (45) tampak bersedih. Dalam sepekan, sebanyak 20 ekor babinya mati terkena kolera babi yang mewabah. Mimpinya membeli baju Natal untuk anak-anaknya pun sirna.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FX-qBk1FDADgZVsvP9CUE3l_57M=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FIMG_0862_1573041569.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Ternak babi yang diduga terjangkit penyakit kolera babi meringkuk di peternakan rakyat Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (6/11/2019). Wabah ini pun memukul usaha peternakan rakyat.

Marni boru Sitohang (45) tampak bersedih memandangi lima ekor ternak babinya yang tersisa di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (7/11/2019). Dalam sepekan, sebanyak 20 ekor babinya mati karena penyakit kolera babi yang mewabah. Mimpinya membeli baju Natal untuk anak-anaknya pun sirna.

β€œSudah enam bulan saya memelihara ternak babi ini. Seharusnya sudah bisa saja jual pada Desember ini saat harga daging babi naik. Namun, dalam seminggu 20 ekor ternak babi saya mati,” kata Marni.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan