logo Kompas.id
NusantaraJaringan Pipa Terbakar, Warga ...
Iklan

Jaringan Pipa Terbakar, Warga Lereng Merbabu Kesulitan Air Bersih

Warga empat desa di lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Boyolali kesulitan air bersih setelah kebakaran hutan melanda kawasan gunung tersebut. Kobaran api membakar jaringan pipa paralon yang mengalirkan air ke desa mereka.

Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FpRn9h0XpACFZK9PFOxBOVQ2Zas=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190926RWN1_1569504799.jpg
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Asap putih tampak membumbung akibat kebakaran di Gunung Merbabu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (26/9/2019). Empat desa di lereng Gunung Merbabu mengalami kesulitan air bersih pasca-kebakaran di kawasan gunung tersebut. Kebakaran merusak jaringan pipa paralon yang mengalirkan air bersih dari mata air ke permukiman warga.

SOLO, KOMPAS - Ribuan warga empat desa di lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kesulitan air bersih setelah kebakaran hutan melanda kawasan gunung tersebut. Kobaran api membakar jaringan pipa paralon yang mengalirkan air bersih dari sumber air di Gunung Merbabu ke permukiman.

Kepala Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Boyolali, Joko mengatakan, air bersih dialirkan ke permukiman warga melalui empat jalur jaringan pipa paralon sepanjang lima kilometer. Keempat jaringan pipa itu masing-masing rusak sepanjang 900 meter hingga 1,1 kilometer. Pipa air bersih tersebut menggunakan paralon berukuran diameter 1,5-3 inchi. “Aliran air bersih berhenti sampai sekarang,” ujarnya di Desa Jeruk, Senin (10/7/2019).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan