logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKesejahteraan Petani Kopi di...
Iklan

Kesejahteraan Petani Kopi di Hulu Harus Jadi Perhatian

Gelombang ketiga dunia kopi, termasuk di Indonesia ditandai geliat masyarakat untuk lebih mengenal cita rasa kopi. Salah satunya pada generasi milenial.

Oleh
ismail zakaria
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AK-ClFMbZd6L9FqGM8l0AFGzab8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F9ca164b6-081f-4d26-8271-d48e08065655_jpeg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

(Kiri-kanan) peneliti dan pengusaha kopi asal NTB Qwadru Wicaksono, peneliti dan penulis buku tentang kopi Prawoto Indarto, Aendra Medita dari Coffee Channel Jakarta, serta musisi yang terjun di industri kopi Gilang Ramadhan menjadi pembicara dalam lokakarya tentang kopi di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (20/9/2019). Lokakarya dalam rangka Festival Pesona Sengigi 2019 itu pemerhati, penikmat, dan pelaku industri kopi.

MATARAM, KOMPAS - Gelombang ketiga dunia kopi, termasuk di Indonesia ditandai  geliat masyarakat untuk lebih mengenal cita rasa kopi. Salah satunya pada generasi milenial. Terkait itu, para pelaku di industri kopi diajak melihatnya sebagai peluang dengan menerapkan pendekatan keberlanjutan.

Hal itu mengemuka dalam lokakarya tentang kopi bertajuk "Historika Kopi dan Gaya Hidup" di Acibara Coffee and Creative Hub Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (20/9/2019). Lokakarya tersebut merupakan salah satu rangkaian dari Festival Pesona Senggigi 2019 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan