Gelorakan Kecintaan pada Kain Tradisional
Wastra atau kain tradisional menghadapi tantangan berat di tengah perkembangan zaman terutama berhadapan dengan kain massal buatan pabrik. Perlu upaya kolektif untuk menggelorakan kecintaan terhadap wastra.
YOGYAKARTA, KOMPAS β Wastra atau kain tradisional menghadapi tantangan berat di tengah perkembangan zaman terutama saat berhadapan dengan kain massal buatan pabrik. Perlu upaya kolektif dari para pemangku kepentingan untuk menggelorakan kecintaan dan apresiasi terhadap wastra utamanya di kalangan generasi milenial.
Tantangan itu berusaha dijawab melalui Asean Traditional Textile Symposium ke-7, yang akan digelar di Yogyakarta, November mendatang. Presiden Traditional Textile Arts Society of South East Asia (TTASSEA), Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X, mengatakan, tantangan bagi kain-kain tradisional makin berat. Terlebih, kain-kain itu dibuat dengan tangan atau handmade.