logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPengajaran Silek di Sekolah...
Iklan

Pengajaran Silek di Sekolah Lestarikan Budaya dan Bentuk Karakter Siswa

Sekolah-sekolah di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sejak dua tahun terakhir memasukkan silek atau silat tradisi sebagai ekstrakurikuler ataupun materi pelajaran. Pengajaran silek di sekolah dinilai efektif melestarikan nilai-nilai luhur yang terdapat silek sekaligus mendukung pendidikan karakter.

Oleh
YOLA SASTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BythmK75-ZHzsitaxZx2CE93GRI=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FIMG-20190829-WA0016_1567088482.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Tuo-tuo (guru besar) silek menampilkan kebolehannya dalam bela diri tradisional silek dalam Silek Art Festival 2019 di Pasa Rabaa, Koto Kaciak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (29/8/2019).

AGAM, KOMPAS -- Sekolah-sekolah di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sejak dua tahun terakhir memasukkan silek atau silat tradisi sebagai ekstrakurikuler ataupun materi pelajaran. Pengajaran silek di sekolah dinilai efektif melestarikan nilai-nilai luhur yang terdapat silek sekaligus mendukung pendidikan karakter.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Isra, Kamis (29/8/2019) di Agam, mengatakan, pengajaran silek berlangsung di seluruh tingkatan, mulai dari SD hingga SMA. Silek menjadi ekstrakurikuler wajib di setiap sekolah. Selain itu, dalam pembelajaran di kelas, silek juga diintegrasikan ke dalam pelajaran seni budaya.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan