Cegah Kecelakaan, Penderes Nira Didorong Pakai Pengaman
Penderes kelapa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah didorong memakai sabuk pengaman saat naik ke pohon kelapa untuk menekan angka kecelakaan. Hal itu dinilai mendesak karena kecelakaan penderes jatuh dari pohon di Banyumas sekitar 160 orang per tahun dan separuh di antaranya meninggal dunia.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fbcc7d846-1450-4b2c-8671-901ba5cb272d_jpg.jpg){kind=logo}
Penderes kelapa di Desa Pageraji, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah mencoba menggunakan sabuk pengaman saat naik ke atas pohon, Senin (26/8/2019). Sabuk pengaman dibutuhkan untuk mencegah kecelakaan terutama akibat terpeleset dari pohon yang licin saat musim hujan.
PURWOKERTO, KOMPAS – Penderes kelapa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah didorong memakai sabuk pengaman saat naik ke pohon kelapa untuk menekan angka kecelakaan. Hal itu dinilai mendesak karena kecelakaan penderes jatuh dari pohon di Banyumas sekitar 160 orang per tahun dan separuh di antaranya meninggal dunia.
“Sampai 2023, sebagian besar penderes di Banyumas diharapkan sudah terbiasa menggunakan safety belt. Angka kecelakaan per tahun 160 orang dan yang meninggal itu separuhnya, sisanya cacat,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Senin (26/8/2019) di Desa Pageraji, Banyumas di sela-sela pemberian bantuan sabuk pengaman oleh Bank Indonesia dan Pemkab Banyumas bagi para penderes Kelompok Tani Cikal Mas di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok.