logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHutan Adat Didorong Minimalkan...
Iklan

Hutan Adat Didorong Minimalkan Masalah Lingkungan di Sulawesi Selatan

Penetapan hutan adat terus didorong untuk menjadi solusi meminimalkan kerusakan lingkungan di Sulawesi Selatan. Banjir dan longsor di sejumlah kabupaten dan sedimentasi Danau Tempe dipicu penurunan daya dukung lahan akibat pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.

Oleh
RENY SRI AYU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0Vvh0H_39OwwPdqjSEs2eYM3uf8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F384252C1-4CD9-48C3-82AE-9AF0A55DEBF8_1564398951.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Pihak Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Sulsel dan sejumlah pihak menandatangani perjanjian kerjasama untuk mendorong percepatan penetapan hutan adat di beberapa kawasan di Sulsel, Senin (29/7/2019).

MAKASSAR, KOMPAS-Penetapan hutan adat terus didorong untuk menjadi solusi meminimalkan kerusakan lingkungan di Sulawesi Selatan. Banjir dan longsor di sejumlah kabupaten dan sedimentasi Danau Tempe diduga dipicu penurunan daya dukung lahan akibat pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.

Hal ini mengemuka dalam diskusi yang digelar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulsel, Senin (29/7/2019), di Makassar bertema "Mendorong Akses Legal Pengelolaan Sumber Daya Alam Bagi Masyarakat Adat Melalui Penetapan Hutan Adat di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan".

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan