logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บTren Angka Kematian Ibu di...
Iklan

Tren Angka Kematian Ibu di Banyuwangi Tinggi

Tren kematian ibu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur masih tinggi. Hingga pertengahan Juli, tercatat 19 kematian ibu atau sama dengan angka sepanjang tahun 2017. Kasus tertinggi disebabkan preeklamsia dan pendarahan.

Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/evbZ5zAjaFiHzQcpIlexyuSOfDM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F872cad88-bfc2-4fba-aa4f-aa9185008f59_jpg.jpg
Kompas/Angger Putranto

Warga mengantre untuk berobat atau mengkonsultasikan kesehatan mereka di Puskesmas Kertosari Banyuwangi, Senin (15/1). Puskesmas terus didorong agar tidak hanya memberikan layanan pengobatan tetapi juga pencegahan melalui konsultasi kesehatan lingkungan, gizi dan reproduksi remaja.

BANYUWANGI, KOMPAS โ€“ Tren kematian ibu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur masih tinggi. Hingga pertengahan Juli, tercatat 19 kematian ibu atau sama dengan angka sepanjang tahun 2017. Kasus tertinggi disebabkan preeklamsia dan pendarahan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Widji Lestariono di Banyuwangi, Senin (15/7/2019). โ€œTahun 2018 dalam setahun ada 24 kematian. Tahun ini baru pertengahan tahun sudah 19 kematian. Dengan asumsi tren yang sama, kami khawatir akhir tahun bisa mencapai dua kali lipat menjadi 38 kematian,โ€ ungkapnya.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan