logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTerpukau Tari Legong di Ajang ...
Iklan

Terpukau Tari Legong di Ajang Pesta Kesenian Bali

Bak batang bambu tersapu angin, tubuh Ni Gusti Ayu Santhi meliuk gemulai. Gerakan badan dan tangan serta ekspresi remaja putri dari Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, itu diikuti dua penari lain di hadapan Santhi.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vOv3y1gBn1pzQ08BjVS9q5znqtY=/1024x569/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190628cokd-legong-klasik-saba-di-pkbSILO.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Ni Gusti Ayu Santhi, penari dari Sanggar Seni Saba Sari, Gianyar, menarikan tari condong, bagian dari tari legong lasem, dalam pergelaran tari palegongan klasik di Taman Budaya, Kota Denpasar, Bali, Kamis (27/6/2019).

Bak batang bambu tersapu angin, tubuh Ni Gusti Ayu Santhi meliuk gemulai. Gerakan badan dan tangan serta ekspresi remaja putri dari Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, itu diikuti dua penari lain di hadapan Santhi. Ketiganya menarikan tari legong berlakon roman Prabu Lasem dan Dyah Rangkesari yang bersumber dari cerita panji.

Santhi menarikan tokoh condong atau pelayan istana. Sementara dua penari lain, Ni Komang Tisna Damayanti dan I Gusti Ayu Agung Putri Suadnyani, sebagai tokoh panji. Meskipun penokohan mereka berbeda, ketiga penari dari Sanggar Seni Saba Sari, duta kesenian Gianyar, itu kerap menampilkan gerak tari serupa.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan