logo Kompas.id
NusantaraSebagian Masyarakat Kota Tegal...
Iklan

Sebagian Masyarakat Kota Tegal Tolak ”People Power”

Sepekan jelang pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019, masyarakat di Kota Tegal, Jawa Tengah, menyerukan penolakan terhadap tindakan pengerahan massa atau ”people power”. Tindakan pengerahan massa yang belakangan santer terdengar itu dinilai mencederai nilai-nilai demokrasi.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2RfW3c_agCYlH-GdqI7ic-QmASo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190503_ENGLISH-DISKUSI-CSIS_B_web_1556812720.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Bermacam poster berisi ajakan mewujudkan pemilu damai karya mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dipajang di Pedukuhan Nayu, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019).

TEGAL, KOMPAS — Sepekan jelang pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019, masyarakat di Kota Tegal, Jawa Tengah, menyerukan penolakan terhadap tindakan pengerahan massa atau people power. Tindakan pengerahan massa yang belakangan santer terdengar tersebut dinilai mencederai nilai-nilai demokrasi.

Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mustarsidin sekaligus Pembina Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tegal M Ibrohim menolak people power. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan rencana aksi tersebut.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan