logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAkses Penduduk Marginal Masih ...
Iklan

Akses Penduduk Marginal Masih Minim

Oleh
Khaerul Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0TiZD_KR9h0B75sN6aKoPqeuoW4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190212_AIR-MINUM_D_web_1549969141-1.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Warga di Kampung Gusti, Penjaringan, Jakarta Utara, menggunakan air sumur dari rembesan Kali Angke untuk mandi dan mencuci, Selasa (12/2/2019). Ketersediaan air bersih dari jaringan perpipaan yang dinilai mahal membuat masyarakat menengah ke bawah lebih memilih untuk mengakses air sumur kotor yang jauh dari layak untuk kebutuhan sehari-hari.

MATARAM, KOMPAS - Perserikatan Bangsa-Bangsa menargetkan akses air bersih bagi seluruh penduduk dunia pada tahun 2030, seperti tercantum dalam skema Sustainable Development Goals (SDGs). Saat ini, cakupan akses air bersih masih relatif minim, terutama pada masyarakat marginal seperti kelompok prasejahtera, masyarakat adat, pengungsi, dan kaum urban.

"Oleh sebab itu, PBB mengingatkan semua umat manusia untuk mencintai air dan mudah memperolehnya,” ujar Ketua Peringatan Hari Air Sedunia ke-27 tingkat Nusa Tenggara Barat I Gde Swardiari. Peringatan tahun ini dipusatkan di Lombok Barat, NTB, Minggu (31/3/2019).

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan