logo Kompas.id
NusantaraBali Propaganda Pertahankan...
Iklan

Bali Propaganda Pertahankan ”Nyoman” dan ”Ketut”

Oleh
AYU SULISTYOWATI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ExUCX63N5vUd1ZMUSv2q98swHc0=/1024x671/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2Fkompas_tark_25601520_38_0.jpeg
KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Puluhan remaja tengah menunggu giliran pada Upacara Potong Gigi massal yang digelar di Pura Dalem Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (24/8/2016). Upacara ini salah merupakan satu kewajiban orangtua terhadap anaknya yang sudah memasuki masa akhil balik atau remaja dengan memotong gigi atau mengikir gigi taring sebagai simbolis membuang sifat buruk dalam diri.

DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Bali pada 2019 ini menggencarkan propaganda tidak membatasi kelahiran di Bali. Tujuan propaganda ini untuk melestarikan budaya penamaan empat nama di Bali, yaitu putu (anak pertama), made (anak kedua), nyoman (anak ketiga), dan ketut (anak keempat).

Munculnya program nasional dua anak cukup dianggap mulai menghilangkan tradisi penamaan anak sebagai salah satu ciri di Bali. Penggunaan nama nyoman dan terutama ketut dikhawatirkan punah. Karena itu, tradisi penamaan ini tetap perlu dipertahankan dengan cara tidak membatasi kelahiran anak di setiap keluarga di Bali.

Editor:
agnespandia
Bagikan