Buka Pintu Bagi Jumantik
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190220_ENGLISH-PERUBAHAN-IKLIM_E_web_1550672842.jpg){kind=logo}
Kader pemantau jentik memeriksa bak mandi warga di RW VIII, Kelurahan Wonokromo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jumat (1/2/2019). Sebanyak 23.000 kader pemantau jentik bertugas dengan sukarela memeriksa jentik nyamuk di rumah-rumah serta mensosialisaikan program 3 M agar warga terhindari dari demam berdarah.
SURABAYA, KOMPAS – Juru pemantau jentik atau jumantik selalu dijadikan andalan untuk mencegah kasus demam berdarah. Namun mereka membutuhkan keterbukaan dari masyarakat untuk mengizinkan jumantik memeriksa jentik-jentik nyamuk Aedes Aegepty di berbagai sudut rumah.
“Sebenarnya, yang paling berkepentingan untuk pemeriksaan jentik nyamuk adalah pemilik rumah, bukan jumantik,” kata ibu pemantau jentik (bumantik) di Wonokromo, Surabaya, Endah Retnowati, Jumat (22/2/2019) di Surabaya.