logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPengelolaan Kawasan Rawan...
Iklan

Pengelolaan Kawasan Rawan Kunci Mitigasi Bencana Tanah Bergerak

Oleh
WINARTO HERUSANSONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/abVFEHnuY_CPglBXmeU_6CbWnaw=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2FIMG-20190111-WA0005_1547204788.jpg
KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO

Pakar hidrologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Robert J Kodoatie.

SEMARANG, KOMPAS – Pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Tengah diminta lebih serius mengantisipasi ancaman tanah bergerak. Terlebih, peta pergerakan tanah sudah dibuat sepuluh tahun lalu, tetapi sejauh ini, mitigasi lebih terfokus pada banjir dan erupsi gunung api.

Pakar hidrologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Robert J Kodoatie, Jumat (11/1/2019), mengatakan, mitigasi bencana tanah bergerak terkait kepedulian memproteksi kondisi suatu kawasan. "Hampir semua daerah longsor di Jawa Tengah terjadi di daerah non cekungan air tanah (CAT),” ujarnya.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan