logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊWajib Belajar Belum...
Iklan

Wajib Belajar Belum Terealisasi 100 Persen di Bantul

Oleh
Kornelis Kewa Ama
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gDFQlAhcb4y35Keo6MTDgFOFI8w=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181129korc-kepala-dinas-pendidikan-bantul-didik-warsito_1543496640.jpg
KOMPAS/ KORNELIS KEWA AMA

Didik Warsito

BANTUL, KOMPAS β€” Program wajib belajar sembilan tahun belum terealisasi 100 persen di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada 2017, sebanyak 14 anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama putus sekolah dengan berbagai alasan. Siswa putus sekolah melanjutkan pendidikan sampai tuntas di luar sekolah formal, sambil bekerja atau membantu orangtua.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Didik Warsito, di Bantul, Kamis (29/11/2018), mengatakan, program Wajib Belajar (Wajar) Sembilan Tahun dimulai sejak 1994, tetapi sampai hari ini belum mencapai angka 100 persen atau zero angka putus sekolah. Setiap tahun selalu ada siswa SD-SMP yang putus sekolah dengan alasan kesulitan ekonomi orangtua.

Editor:
Bagikan