logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊUpah Buruh Rendah di DIY Bisa ...
Iklan

Upah Buruh Rendah di DIY Bisa Mempertajam Kesenjangan

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YUuTNNFqs-GGXd8xMmGVznBJ5kc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2FDSC06454_1539954840.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Gatot Saptadi saat ditemui di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (19/10/2018).

YOGYAKARTA, KOMPAS β€” Buruh masih jauh dari kesejahteraan. Biaya kebutuhan hidup layak yang tak sebanding dengan upah minimum mereka dapatkan. Rencana kenaikan upah minimum yang hanya sebesar 8,03 persen dinilai tak cukup signifikan bagi peningkatan kesejahteraan. Upah buruh yang terlalu rendah bisa meningkatkan indeks gini yang berarti kesenjangan makin tajam.

Pada 2018, menurut survei tentang kebutuhan hidup layak (KHL) oleh Front Perjuangan Pemuda Indonesia dan Asosiasi Buruh Yogyakarta, biaya KHL dari Kota Yogyakarta Rp 2,9 juta, Kabupaten Sleman Rp 2,85 juta, Kabupaten Bantul Rp 2,74 juta, Kabupaten Kulon Progo Rp 2,58 juta, dan Kabupaten Gunung Kidul Rp 2,44 juta.

Editor:
Bagikan