logo Kompas.id
NusantaraPetani Kembangkan Vanili di...
Iklan

Petani Kembangkan Vanili di ”Polybag”

Oleh
regina rukmorini
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K4KiK82MwkrslOyEjRC9IQi5ASM=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181009egiB-vanili_1539085938.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Petani asal Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menunjukkan tanaman vanili yang akan dijual sebagai bibit, Selasa (9/10/2018). Vanili, yang dahulu dikenal sebagai emas hijau dan komoditas unggulan di Kabupaten Temanggung, kini akan dikembangkan kembali agar semakin banyak ditanam oleh petani.

TEMANGGUNG, KOMPAS — Sebagian petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, saat ini mencoba mengembangkan tanaman vanili di polybag di halaman rumah. Upaya ini dilakukan karena lebih dari 10 tahun terakhir, tanaman vanili yang semula ada di lahan dan hutan rakyat gagal dilindungi dan urung dipetik hasilnya karena selalu dicuri.

Marjoko, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kramat di Kecamatan Kranggan mengatakan, dirinya dan sebagian petani lainnya berupaya mendorong perkembangan tanaman vanili kembali karena saat ini harga buah vanili basah berkisar Rp 500.000-Rp 600.000 per kilogram, sedangkan harga vanili kering berkisar Rp 3,5 juta hingga Rp 6 juta. Satu pohon vanili bisa menghasilkan 4-5 kilogram vanili basah.

Editor:
Bagikan