logo Kompas.id
NusantaraCegah Benih Intoleransi sejak ...
Iklan

Cegah Benih Intoleransi sejak Masa Kanak-kanak

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/czicY41hyy4XaJe6P04Zka4e0Ac=/1024x614/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2FSeminarAntiradikalisme-di-Semarang_1538976506.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Sejumlah pembicara, antara lain Direktur Pencegahan BNPT Brigjen (Pol) Hamli; cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra; dan Dirjen Belmawa Kemenristekdikti Intan Ahmad, menyampaikan paparan dalam Seminar Nasional ”Membangun Masyarakat Multikultural sebagai Upaya Melawan Radikalisme”, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/10/2018).

SEMARANG, KOMPAS — Sikap intoleransi menjadi awal terbentuknya radikalisme yang pada akhirnya memunculkan aksi terorisme. Guna menangkal itu, penanaman wawasan kebangsaan kepada siswa dan mahasiswa perlu diperkuat, dengan melibatkan guru serta dosen.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal (Pol) Hamli mengatakan, penyebaran sikap intoleransi yang kemudian berlanjut pada paham radikal tak hanya menyasar siswa SMA atau mahasiswa. Di sejumlah tempat, pemahaman itu mulai tertanam sejak pendidikan anak usia dini (PAUD).

Editor:
Bagikan