Vaksinasi Massal Hewan Penular Rabies Masih Paling Efektif
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja mengamankan anak anjing dan kucing dari pedagang di jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Kamis (9/4). Razia oleh Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat terhadap anjing dan kucing yang diperdagangkan itu dalam rangka mencegah penyakit rabies.
JAKARTA, KOMPAS - Vaksinasi massa hewan penular rabies masih menjadi intervensi paling efektif untuk mengendalikan kasus rabies. Namun, dalam pelaksanaannya di lapangan vaksinasi massa memerlukan sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi dengan baik.
Penasihat Teknis Nasional One Health and Zoonosis Control Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) Emegency Center for Transboundary Animal Disease (ECTAD), Andri Jatikusumah, Senin (3/9/2018), di Jakarta, mengatakan, cakupan vaksinasi terhadap hewan penular rabies (HPR) minimal 70 persen dari estimasi populasi HPR terutama anjing. Cakupan minimal itu harus dicapai di semua level wilayah mulai dari desa/ kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten.