logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKekebalan Perlu Jadi Indikator...
Iklan

Kekebalan Perlu Jadi Indikator Wilayah Ramah Anak

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vgb4_6kz96wzx8R_ue9S0FWqcs8=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F20180731bro-KIDdifteri2.jpg
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Murid menerima imunisasi difteri di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Jalan Pucang Adi, Selasa (31/7/2018).

SURABAYA, KOMPAS – Kekebalan dari serangan wabah atau penyakit perlu menjadi indikator penentuan suatu wilayah administratif ramah anak. Untuk itu, imunisasi difteri putaran kedua yang sedang berlangsung sampai akhir Agustus 2018 perlu dijadikan momentum pemerintah daerah untuk mengusahakan imunitas komunal.

Di Surabaya, imunisasi difteri diproyeksikan diberikan kepada 753.498 jiwa warga berusia 1-19 tahun. Imunisasi diberikan dalam tiga putaran. Di putaran pertama, ternyata ada sebanyak 772.847 orang yang menerima imunisasi difteri. Cakupannya 102,5 persen dari proyeksi. Meski demikian, kasus difteri masih terjadi di Surabaya. Dari 430 kasus di Jawa Timur kurun Januari 2017-Juni 2018, menurut catatan Dinas Kesehatan Jawa Timur, sebanyak 50 kasus di antaranya terjadi di Surabaya.

Editor:
Bagikan