logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊUpaya Pemprov Sumsel Atasi...
Iklan

Upaya Pemprov Sumsel Atasi Penyebab Rendahnya Harga Karet di Tingkat Petani

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tLdLzzJUwafAPgPRCzr6HHE3HLk=/1024x686/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2Fkompas_tark_20797112_83_0.jpeg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Ilustrasi pengumpul getah karet

PALEMBANG,KOMPAS - Jumlah Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (UPPB) di Sumatera Selatan akan diperluas hingga ke desa. Sampai tahun 2020 pemerintah menargetkan ada 3.000 unit UPPB di Sumsel. Hal ini diharapkan dapat memotong rantai pasok yang menjadi salah satu penyebab rendahnya harga karet di tingkat petani.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumatera Selatan, Rudi Arpian, Selasa (24/4/2018) di Palembang menuturkan, sejak tahun 2013 sampai saat ini, jumlah Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (UPPB) di Sumatera Selatan hanya 152 unit yang tersebar di 14 kabupaten dan kota yang ada di Sumsel. Angka ini tergolong rendah mengingat luasan lahan karet di Sumsel mencapai 1,3 juta hektar. "Idealnya, setiap 100 hektar lahan di suatu kawasan harus memiliki satu UPPB," ujar Rudi.

Editor:
Bagikan