logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHarga Turun, Pedagang Sulit...
Iklan

Harga Turun, Pedagang Sulit Jual Gabah

Oleh
Winarto Herusansono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/e5o3oKDidOSNQb0bOmne2kqT7Ao=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F20180221_GABAH-KERING_A_web.jpg
Kompas/Winarto Herusansono

Buruh tani ini mulai memasukkan gabah yang telah kering setelah dijemur di terik matahari, Rabu (21/2) di pelataran penggilingan padi milik Sukemi (54) di Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Gabah kering iberkadar air 15-17 persen, kini harganya sudah turun menjadi Rp 4.600 per kilogram, namun pedagang kesulitan melepas gabah ke pasaran akibat harga turun bertahap seiring membaiknya cuaca saat panen padi.

DEMAK, KOMPAS β€” Pedagang beras dan pengusaha penggilingan padi di Jawa Tengah, mengeluh kesulitan menjual gabah kering panen ke pasaran. Pasalnya, gabah yang dibeli seharga Rp 5.600 per kilogram harganya terus anjlok hingga Rp 4.700 per kilogram menyusul minimnya penyerapan beras Perum Bulog.

Sukemi (45), pedagang beras juga pemilik penggilingan padi di Desa Bakalrejo, Kabupaten Demak, Rabu (21/2) mengemukakan, rendahnya penyerapan oleh Bulog ini karena mereka tidak lagi menghimpun gabah. Bulog lebih banyak membeli beras medium dengan harga Rp 8.000 per kilogram.

Editor:
Bagikan