logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDikurangi, Ketergantungan...
Iklan

Dikurangi, Ketergantungan Warga terhadap Elpiji Malaysia

Oleh
LUKAS ADI PRASETYA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oLU6MI7cKB40VVclN5LWqAbDMQ8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2F462893_getattachmentafa82b68-fd1e-4dbc-b0be-d9caa4c18432454286.jpg
Kompas/Danu Kusworo

Suasana Long Bawan, ibu kota Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Selain kebutuhan pokok, hampir semua kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, didatangkan dari Malaysia,  24 Juli 2017.

NUNUKAN, KOMPAS β€” Ketergantungan warga perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terhadap elpiji Malaysia secara bertahap dikurangi. Pemerintah Kabupaten Nunukan juga berencana mengeluarkan aturan bahwa seluruh pegawai negeri sipil tidak boleh memakai elpiji Malaysia.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Nunukan Hasan Basri, Kamis (26/10), mengatakan, ada 13.210 rumah tangga pengguna elpiji Malaysia saat ini. Mereka berdomisili di desa-desa perbatasan Indonesia-Malaysia, seperti di Pulau Sebatik. ”Ketika tabung elpiji melon (subsidi ukuran 3 kilogram) masuk beberapa tahun lalu, pengurangan jumlah tabung elpiji Malaysia dimulai. Sekarang ada 46.420 elpiji melon per bulan untuk Nunukan. Ini cukup lumayan mengurangi ketergantungan akan elpiji Malaysia,” ujar Hasan.

Editor:
Bagikan