logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บIndonesia Minim Alat Pemantau ...
Iklan

Indonesia Minim Alat Pemantau Bencana

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xj01QEghrtASvwJFd4uhnNG-gq4=/1024x621/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2F20160108BAH1.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Bromo Yadi (kiri) dengan didampingi petugas BPPD Probolinggo Heri S membersihkan dari debu vulkanik reflektor alat pengukur deformasi Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (8/1/2016).

BANDUNG, KOMPAS- Indonesia kekurangan seismometer, alat pendeteksi dan pengukur getaran gempa bumi. Padahal, keberadaan alat itu sangat vital untuk mempercepat evakuasi korban saat bencana terjadi.

Wakil Kepala Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano di Bandung, Rabu (9/8), mengungkapkan, jumlah seismometer di Indonesia hanya sekitar 500 unit. Padahal, idealnya Indonesia memiliki setidaknya 2.000 unit seismometer. โ€œSemakin banyak seismometer terpasang, semakin bagus. Karena kita makin mudah mendeteksi berbagai pergerakan seismik. Penanganan dan evakuasi bencana juga menjadi lebih cepat dilakukan,โ€ ujar Irwan, Rabu ini.

Editor:
Bagikan