logo Kompas.id
Nama & PeristiwaMuseum Hidup Rianto
Iklan

Nama dan Peristiwa

Museum Hidup Rianto

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/V8_r5ZlpOOhRkwcGFYSOdFdJJpQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190416hei-1_1555414707.jpg
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI

Penari kontemporer Rianto berpose pada penayangan film Kucumbu Tubuh Indahku di Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).

Bagi penari kontemporer Rianto (38), tari bukan sekadar menggerakkan tubuh mengikuti irama. Tari adalah caranya berkomunikasi dengan dunia di luar tubuhnya sekaligus kanal bagi pertentangan-pertentangan dalam dirinya.

”Perkembangan pikiran dan perasaan saya, ditambah metode, membuat karya lebih mudah diekspresikan lewat tari. Apa pun yang terjadi dengan tubuh saya, bisa lebih nyaman diungkap lewat gerakan; mulai dari tangan, badan, rambut, lirikan mata yang membesar dan mengecil,” kata penari yang menggeluti tarian Lengger Banyumasan ini di Jakarta, Senin (15/4/2019).

Editor:
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 24 dengan judul "Rianto, Museum Hidup ".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...