logo Kompas.id
β€Ί
Mudaβ€ΊSlang sebagai Bahasa Sandi...
Iklan

Slang sebagai Bahasa Sandi hingga Identitas Generasi

Bahasa slang semula digunakan preman dan anak jalanan Jakarta sebagai sandi untuk menjaga kerahasiaan aktivitas mereka.

Oleh
DWI AS SETIANINGSIH
Β· 0 menit baca
Remaja mengenakan kebaya saat mengikuti acara peringatan Hari Kebaya Nasional di kawasan Concourse Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024).  Remaja generasi Z dan alfa kerap menggunakan bahasa slang dalam obrolan sehari-hari.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Remaja mengenakan kebaya saat mengikuti acara peringatan Hari Kebaya Nasional di kawasan Concourse Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024). Remaja generasi Z dan alfa kerap menggunakan bahasa slang dalam obrolan sehari-hari.

Bahasa senantiasa bertransformasi seiring berjalannya waktu, mencerminkan identitas unik dari setiap generasi yang menggunakannya. Dimulai dengan bahasa prokem yang mulai dikenal pada tahun 1970-an, evolusi bahasa ini terus melahirkan variasi baru di setiap era.

Meminjam Gorys Keraf dalam bukunya Diksi dan Gaya Bahasa (1984), tiap lapisan masyarakat mampu mencipta suatu bahasa yang cuma berlaku bagi kelompoknya. Bahasa itu disebut Gorys sebagai bahasa slang. Bahasa ini kerap digunakan suatu kelompok, khususnya anak muda.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan