logo Kompas.id
β€Ί
Mudaβ€ΊMagang Kerja, Bikin Traumatis ...
Iklan

Magang Kerja, Bikin Traumatis atau Optimistis?

Program magang bisa memberi hasil yang berbeda bagi pesertanya. Jadi optimistis atau malah traumatis?

Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
Β· 1 menit baca
 Rosalina Binti Habibah, mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, menjalani program magang periset foto di harian <i>Kompas</i>, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Rosalina Binti Habibah, mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, menjalani program magang periset foto di harian Kompas, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Program magang kerja bisa memberi hasil yang berbeda bagi peserta yang menjalaninya. Ada yang merasa mendapat tambahan pengetahuan dan keterampilan. Ada pula yang malah trauma dan akhirnya memutuskan tidak akan menggeluti bidang tempat ia magang.

Sisi terakhir itu yang dialami Aisha Ferkin (22), mahasiswa Antropologi Sosial Universitas Indonesia (UI), yang magang di sebuah organisasi lembaga swadaya masyarakat (LSM). Ia terkaget-kaget saat mendapat tugas turun ke lapangan untuk mencari data dalam waktu singkat. Akibatnya, ia harus uber-uberan dengan waktu. Tak hanya itu, ia terpaksa mengorbankan waktu libur demi lembur menyelesaikan tugas.

Editor:
DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan