logo Kompas.id
MudaDiego, Pelukis dengan ”Down...
Iklan

Generasi Keren

Diego, Pelukis dengan ”Down Syndrome” yang Memenangi Kompetisi di London

Karya pelukis muda penyandang ”down syndrome”, Diego Luister Berel, diakui internasional dengan menang juara pertama kompetisi bertema ”Artfusion” di Pameran The Holy Art Gallery, London.

Oleh
WISNU DEWABRATA
· 1 menit baca
Diego Luister Berel (22), pelukis dengan <i>down syndrome</i>, tengah berkreasi di rumahnya di Jakarta, Kamis (25/5/2023). Salah satu karyanya, "Balinese Penjor", memenangi kompetisi seni rupa bertema Artfusion di Pameran The Holy Art Gallery, London, pada Maret 2022.
KOMPAS/ WISNU DEWABRATA

Diego Luister Berel (22), pelukis dengan down syndrome, tengah berkreasi di rumahnya di Jakarta, Kamis (25/5/2023). Salah satu karyanya, "Balinese Penjor", memenangi kompetisi seni rupa bertema Artfusion di Pameran The Holy Art Gallery, London, pada Maret 2022.

Sapuan dan guratan warna-warna cerah cat akrilik memenuhi seluruh permukaan kanvas berukuran 80 cm x 80 cm yang diletakkan di atas meja. Namun, Diego Luister Berel belum selesai dengan tulisannya. Dibantu sang ayah, Edhie Rianto (63), pelukis muda dengan down syndrome itu, melanjutkan kerja kreatifnya, Kamis (25/5/2023) siang, di rumahnya di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Pemuda berusia 22 tahun itu menunjuk tabung cat akrilik dengan warna yang dipilihnya. Ia meminta ayahnya menuangkan cat itu ke beberapa bagian kanvas. Diego pun siap beraksi dengan dua bilah pisau lukisnya.

Editor:
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Lukisan Abstrak untuk Dunia".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...